Gerakan Kembali Sekolah Digaungkan untuk Dukung Pembelajaran Tatap Muka

Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbud Ristek) telah mengizinkan kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan persyaratan khusus. Langkah ini dilakukan untuk meminimalkan learning loss serta dampak psikologis yang bisa berakibat permanen kepada siswa. Mantan Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan mengatakan, kebijakan PTM harus didukung untuk menyiapkan generasi muda.

"Namun harus tetap dilakukan dengan prinsip kepekaan, kehati hatian, dan juga penuh kebijaksanaan dari berbagai pihak, mengingat kondisi setiap wilayah khususnya di kota besar dan kecil sangat berbeda," tutur Gita melalui keterangan tertulis, Kamis (25/11/2021). Pembelajaran jarak jauh (PJJ) menimbulkan berbagai konsekuensi psikologis bukan hanya kepada anak anak dan tenaga pengajar, namun juga kepada orang tua. Psikolog klinis anak Roslina Verauli mengatakan dalam pandemi Covid 19 saat ini, orang tua butuh menunjukkan pemahaman terhadap kekhawatiran anak untuk kembali ke sekolah.

"Serta bertemu dengan teman teman untuk menjalin relasi sosial. Orang tua juga harus memastikan dapat hadir dan memberikan dukungan dengan melibatkan teknik positive parenting," tutur Roslina. Kampanye "Kembali ke Sekolah" bersama Nusantics dilakukan untuk membantu meningkatkan kepercayaan orang tua, tenaga pengajar, serta para siswa untuk melakukan PTM dengan aman dan nyaman. "Kami menyadari ini adalah situasi yang dilematis, namun demi kebaikan jangka panjang dari sisi intelektualitas dan psikologis, PTM harus dilakukan dengan hati hati," ujar Co founder dan CEO Nusantics Sharlini Eriza Putri.

Hasil penelitian pro bono Nusantics pada 121 ruang kelas pada SDN di Jakarta menyatakan bahwa, 119 ruang kelas terdeteksi aman pada periode sample September hingga Oktober 2021. "Deteksi virus COVID 19 di udara dengan metode PCR dan pengukuran sirkulasi udara sangat penting dilakukan untuk memitigasi risiko penularan dan menentukan langkah strategis dalam memastikan keamanan ruangan kelas dan lingkungan sekolah," pungkas Sharlini.